Surabaya Inside Semarak. itulah yang disampaikan Adi Siswoyo pada acara Reuni & Silaturahmi Keluarga Alumni P2.85 SMAN 6 Surabaya, "Ini memang beda dengan reuni kelas yang pernah saya hadiri. Acaranya begitu semarak", lanjut mantan guru Bahasa Indonesia ini.
Sesuai dengan judulnya, acara ini tidak hanya dihadiri oleh alumni P2.85 saja, namun juga mengundang anggota keluarganya. Selain untuk bernostalgia juga untuk mempererat tali silaturahmi alumni beserta keluarganya. Selain dihadiri mantan guru Bahasa Indonesia, acara ini juga dihadiri guru Matematika yang masih aktif dan pernah mengajar di kelas P2.85, yakni ibu Sri Wahyuni.
"Dari 47 orang siswa kelas P2.85, yang bisa dihubungi ada 33 orang. Sisanya tidak ada kontak", kata Eddy Herdyanto salah satu tim penyelenggara. Untuk menemukan satu persatu teman alumni memang bukan perkara mudah. Salah satunya misalnya dalam mencari teman yang bernama Hidayat Pribadi, tim berangkat ke daerah Baron, Nganjuk dengan berbekal informasi yang tidak akurat, hanya mengandalkan ingatan waktu saat menghadiri undangan nikah yang bersangkutan sekitar 19 tahun yang lalu. Sesuai dengan judulnya, acara ini tidak hanya dihadiri oleh alumni P2.85 saja, namun juga mengundang anggota keluarganya. Selain untuk bernostalgia juga untuk mempererat tali silaturahmi alumni beserta keluarganya.
"Dari sebelas titik yang ditemui, ternyata tidak ditemukan teman kita Hidayat Pribadi. Yang ada namanya sama, namun profesinya lain. Ada yang tukang pijat, ada yang guru SD", tambah Estuti Wilujeng, salah satu tim lainnya.
"Dari sebelas titik yang ditemui, ternyata tidak ditemukan teman kita Hidayat Pribadi. Yang ada namanya sama, namun profesinya lain. Ada yang tukang pijat, ada yang guru SD", tambah Estuti Wilujeng, salah satu tim lainnya.
Suksesnya acara yang berlangsung di restorant Nur Pacific Surabaya 10 Agustus 2013 ini tidak lepas dari dukungan dan partisipasi teman-teman alumni P2.85. Mungkin karena sudah 28 tahun tidak bertemu, banyak yang menyempatkan diri untuk hadir. Kendati tinggal di Surabaya dan sekitarnya namun para alumni ini jarang bertemu atau berkomunikasi satu sama lain karena tidak tahu alamat atau telepon. Misalnya, Denok salah seorang alumni yang saat ini berprofesi sebagai guru salah satu SMAN di Surabaya sempat berkomentar sebagai teman yang terlupakan. Informasi nomor telepon Denok ini justru diperoleh tim saat singgah di rumah Djuniati, di Mojokerto setelah "gagal" menemukan Hidayat Pribadi di Baron Nganjuk.. Sementara Haryono Setio yang tinggal di Mataram, Nusa Tenggara Barat yang bisa dihubungi melalui jejaring sosial juga menyempatkan diri untuk hadir pada acara ini.
Tidak hanya dukungan alumni saja, namun peranan pihak eksternal, dalam hal ini pasangan masing-masing tim penyelenggara, yakni Hadi Sasongko, Agus Prijono dan Rahma Rihana sangat membantu dalam terselenggaranya acara ini. (dyh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar