Rabu, 18 Juni 2014

Mensos Salim Asegaf: Penutupan Dolly Peristiwa Bersejarah

Surabaya Inside Menteri Sosial Salim Asegaf Al Jufri mengatakan penutupan lokalisasi Dolly merupakan peristiwa bersejarah.

"Yang hadir disini mengukir sejarah luar biasa. Yang memberi dampak kedepan bagi  pertumbuhan anak -anak,'kata Mensos. 

Menteri dari PKS ini menabahkan  penderita penyakit menular karena seksual di Indonesia makin banyak di Indonesia. 

"Anak terlantar ada 4 juta anak. Belum lagi lansianya, dan mereka yang tinggal ditempat tidak layak huni. Kalau seluruh daerah tidak bangkit bersama mengentaskan pmks, pemerintah pusat akan kualahan," katanya.

Ditambahkannya semua yang direncanakan dengan baik pasti semuanya akan berjalan baik. Semoga 3 bulan selesai. "Saya sepakat dan setuju untuk kerjasama sebelum saya lengser, 2-3 bulan kedepan saya akan memberikan perhatian khusus untuk Jatim,"katanya.

Perlu diketahui, deklarasi bertajuk alih fungsi wisma dan alih profesi bagi wanita harapan sekaligus pemberian bantuan secara simbolis dari gubernur jatim ini dihadiri beberapa tokoh agama, Ketua MUI Jatim dan Surabaya, Ketua PWNU Jatim, tokoh masyarakat, forpimda, Kapolrestabes Surabaya Kombes  Setija Junianta, Korem Bhaskara Jaya serta ribuan undangan.

Gedung Islamic Center dipenuhi tamu undangan yang menyaksikan peresmian deklarasi surabaya bebas prostitusi. Sementara untuk keperluan pengamanan, Polrestabes Surabaya mengerahkan 1.411 personel, serta sejumlah kendaraan taktis (rantis) sudah terlihat di lokasi seperti mobil water canon maupun truk pengangkut personel dan mobil patroli di sekitar area Gedung Islamic Center. (*BeritaJatim.Com)

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar